Bermain Teka-Teki Sambil Belajar Matematika, Bagaimana Caranya?

Authors

  • Claudia Geraldine Lumban Gaol FISIP USU
  • Malida Putri Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.32815/jpm.v3i2.1097

Keywords:

Mindset, Matematika, Strategi, Praktek Kerja Lapangan I

Abstract

Kita adalah apa yang kita pikirkan. Apabila kita memikirkan hal yang positif, tentu saja yang akan kita dapatkan adalah hal positif juga, begitupun sebaliknya. Lantas apakah yang ada di dalam pikiran kita ketika mendengar pelajaran Matematika? Seperti yang kita ketahui, tidak sedikit dari anak-anak sekolahan yang menyukai pelajaran Matematika dikarenakan mindset yang kurang baik yang mereka dapatkan. Jika hal demikian dibiarkan terjadi begitu saja, maka akan menjadi dampak yang buruk bagi anak-anak sekolahan khususnya semenjak masa pandemi ini. Anak-anak tidak sepenuhnya dipantau oleh guru dikarenakan terbatasnya proses belajar mengajar melalui sistem daring. Begitupula yang terjadi pada salah satu anak di Panti Asuhan Stergein Haga yang memiliki masalah pada semangat belajarnya karena mindset nya yang kurang baik terhadap pelajaran Matematika. Proses penyelesaian masalah tersebut pun dilakukan pada kegiatan mini project PKL I, dengan menggunakan metode casework, melalui tahap intervensi secara umum yang terdiri dari Engagement Intake Contract, Assessment, Planning/Perencanaan, Intervensi, Evaluasi, dan Terminasi. Yang menjadi fokus dari proses penyelesaian masalah klien ini adalah dengan metode bermain sambil belajar, dimana akan dibutuhkan strategi dalam menyelesaikan sebuah tantangan baik dalam bermain maupun belajar. Tujuan dari program ini pun telah tercapai, dibuktikan melalui perubahan mindset tentang pelajaran matematika dan meningkatnya antusias klien dalam belajar matematika.

 

 

References

Adler, D. (1999). New Metric Handbook Planning and Design Data.

Angelo, T. (1991). Ten Easy Pieces: Assessing Higher Learning in Four Dimensions. San Francisco: Jossey-Bass.

Arikunto, S., & Cepi, A. (2010). Evaluasi Program Pendidikan.

Cherry, K. (2017, November 22). Learn About Negative Punishment. Retrieved from Verywell Mind: https://www.verywellmind.com/whatis-negative-punishment-2795409

Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melalui. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Jayakarta Agung.

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hargrove, L., & Poteet, J. (1984). Assessment in Special Education.

Jhonson, E. (2009). Contextual teaching and learning: menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center.

Marsono. (2015). Peran Pekerja Sosial Dalamperlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Anak Berbasis Masyarakat Studi Kasus Di “Sanggar Pengayoman“Klaten. Yogyakarta.

Murniati, A., & Usman, N. (2009). Implementasi Manajamen Strategi Dalam. Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Sihombing. (20018). Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Pustaka Indonesia: Jakarta.

Stephen , R., & Coulter, M. (2012). Management. United States: Eleventh Edition.

Wrigstone. (1956). Evaluasi Menurut Para Ahli Dan Secara Umum .

Zainuddin, A. (2016). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Downloads

Published

2022-11-07

How to Cite

Lumban Gaol, C. G., & Putri, M. (2022). Bermain Teka-Teki Sambil Belajar Matematika, Bagaimana Caranya?. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 264–271. https://doi.org/10.32815/jpm.v3i2.1097

Issue

Section

Praktik Kerja Lapangan

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.